(nahimunkar.com)- Pada hari Senin tanggal 07 Mei 2012 kemarin, Maryam wanita pemberani yang pertama kali melaporkan kebejadan Habib Hasan Assegaf pimpinan Majlis Taklim Nurul Mustofa, kembali mengungkap fakta tambahan.
Menurut
Maryam, guru ngaji dari Kampung Kandang, yang juga merupakan menantu
Haji Atung ini mengatakan, bahwa Habib Hasan Assegaf MEMBOLEHKAN ZINA.
“Saya
denger sendiri dia bilang, zina itu nggak apa-apa.” Begitu pengakuan
Maryam kepada wartawan di Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).
Sejak
mendengar pernyataan amoral Habib Hasan Assegaf itu, sontak Maryam pun
menarik diri dari majlis taklim Nurul Musthofa. Ia keluar.
Di
Komnas PA, Senin 07 Mei 2012, Maryam juga menyerahkan sejumlah bukti
perbuatan tidak senonoh yang pernah dilakukan Habib Hasan Assegaf.
Bukti-bukti tersebut berupa print out BlackBerry Messanger (BBM), sejumlah pesan di Facebook.
Salah satu print out BBM
yang diperlihatkan Maryam kepada kalangan pers, antara lain berupa
percakapan antara Habib Hasan yang menggunakan nama Assegaf dengan salah
seorang korbannya, seperti berikut:
Korban: “kaya dngerin lagu barat gitu bib, trus lagu pop..?”
Habib Hasan: ”Jgn lg barat nonton porno boleh“
Pada print out BBM lainnya, Habib Hasan menyebutkan bahwa perbuatan onani itu tidak berdosa.
Selama
ini masyarakat menyimpukan bahwa Habib Hasan Assegaf selain mengidap
homoseksualitas, juga pedofilia, yaitu penyakit kelainan orientasi seks
yang cenderung melampiaskan hasrat birahinya kepada anak lelaki muda
(usia belasan tahun). Penyakit Hasan Assegaf tak juga sembuh meski ia
sudah beristri (2004).
Selain
Maryam, seorang ibu yang tidak mau disebutkan namanya juga mendatangi
Komnas PA, di Jalan MT Haryono, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sang ibu
merupakan orangtua H (16 tahun) korban pelecehan seksual Habib Hasan.
Ia
bersama Maryam mendatangi Komnas PA pada Senin 07 Mei 2012 kemarin,
dalam rangka membeberkan beberapa bukti baru, yang terekam dalam
sejumlah video. “Beberapa video dari jemaah yang berisi doktrin Hasan.
Dalam video itu jemaah mengatakan bahwa dia lebih cinta pada Hasan daripada Nabi Muhammad.”
Namun
kepada wartawan sang ibu tak ingin bertutur lebih jauh karena takut
mendapatkan tekanan dari pihak Habib Hasan. Menurut Maryam, tidak
sedikit dari korban maupun saksi yang mendapatkan ancaman dari
orang-orang tak dikenal.
Pihak
pengancam mengatakan, laporan saksi dan korban merupakan rekayasa.
Bahkan, Maryam beberapa kali dikirimi surat kaleng bertuliskan ancaman
mati. Namun wanita pemberani ini tidak gentar.
***
Ini Bukti BBM Seronok Habib Hasan kepada SantriTribunnews.com – Senin, 7 Mei 2012 17:24 WIBJAKARTA - 13 lembar print out hasil percakapan Habib Hasan dengan korban di jejaring sosial facebook, BlackBerry Messenger dan foto-foto Habib H, diserahkan Maryam ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).Maryam adalah seorang saksi kasus dugaan pencabulan yang dilakukan Habib H.“Dia (Habib H) bilang tidak memiliki akun facebook dan BlackBerry. Ini buktinya, dia memiliki akun facebook dan BB,” kata Maryam yang juga mantan jamaah pengajian Majelis Taklim Nurul Mustofa kepada wartawan, Senin (7/5/2012).Wanita bercadar hitam itu sebenarnya enggan diwawancarai terkait kasus pencabulan Habib Hasan karena tak didampingi korban dan pengacaranya. Ia datang bersama seorang ibu berinisial I, yang anaknya menjadi korban kebejatan sang habib.Dalam print out percakapan di BBM, jelas tertulis akun dengan nama ‘Assegaf’ yang berisi percakapan dengan seorang korban misalnya berisi soal hukum mendengarkan lagu barat dan lagu pop.Pertanyaan seorang santri menyatakan: “kaya dngerin lagu barat gitu bib, trus lagu pop..?” kemudian dijawab oleh Habib H: “Jgn lg barat nonton porno boleh”.Tak percaya dengan jawaban si Habib, korban mempertanyakan keseriusan jawaban tersebut. Lalu dibalas dengan jawaban lain yang intinya menurut Habib H onani itu tidak berdosa.Maryam, bekas pengajar di Majelis Nurul Mustofa yang dipimpin Habib H mengaku mendengar sendiri ajaran menyimpang yang diajarkan Habib H. “Saya denger sendiri dia bilang, zina itu nggak papa. (Karena tahu ajaran itu telah menyimpang) saya kemudian keluar,” kata Maryam.Sayang, di tengah perbincangan dengan awak media, Maryam langsung meninggalkan kantor Komnas PA setelah menerima telepon dari seseorang.Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu AjiPenulis: Wahyu Aji | Editor: Anwar Sadat Guna/ Tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar