Labels

Sabtu, 12 Mei 2012

-:: Derita kami, karenamU ::-


Mas, Mbaa’, pa kabar semuanya? Gimana kondisi?? Nas-alullah Al 'Afiyah, mudah-mudahan senantiasa diberikan kesehatan. Kali ini saya mau ngajak sampean2 ikut sharing seputar sesuatu yang selama ini lumayan berhasil ‘menganggu’ alam pikir saya ^_^ Upzz, apa sih? Hehe…Mau tau kan?
Ok, saya lanjutkan ya, tapi sebelumnya saudara-saudariku sekalian sekedar mengingatkan sesama alangkah baiknya apapun kesibukan kita tidak sampai melalaikan kita dari membaca Al Qur’an. Untuk kali ini yuk kita simak baik-baik firman Allah dalam surat Ar-Ruum ayat ke-21:
 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kalian mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang berfikir.” (Ar-Ruum: 21)
Saudara-saudariku, saya yakin ayat ini sering kita dengarkan pas acara walimahan. Tapi bukan berarti kita hendak berdiskusi seputar pernikahan lho. Di sini saya mau mengetengahkan satu point bahwa salah satu keadilan dan kebijaksaan Allah ialah ciptakan kita semua berpasangan. Ada "eMas dan ada eMbaa’". Masnya buat eMbaa’. Mba’nya buat eMas. Coba kebayang ga kalo eMas buat eMas, kaga mgkn kan? Masa pisang makan pisang…hehe (Na'udzubillah min Irshad Manji) 
Saya awali dengan sedikit keluh kesah saya pada sebagian dari saudariku. Ga tahu kenapa, saya sekarang ini sering kepikiran plus prihatin ngeliat saudari-saudariku di luar sana. Loh kenapa emang?? Hehe…Kasih tau ga yaa?:) Saya benar-benar khawatir sama sebagian kaum muslimah (apalagi shabat, saudara yang saya kenal) di luar sana yang lebih seneng buka2 auratnya (kasian tau mbaa’) soalnya mata saya ini susah banget diajak ‘musyawarah’ (kaya anggota DPR aja musyawarah).
Sejak saya mulai semangat belajar Islam (mondok sewaktu sma), saya sedikit demi sedikit saya jadi mengenal Islam lebih baik. Ajaran yang mengajak manusia kembali ke fitrahnya, yaitu sesuai tuntunan Allah dan RasulNya. So, mau ga mau saya mulai tahu konsekuensi status saya sbg seorang muslim merupakan nikmat yang besar. Saya pun mulai tahu bahwa mata ini salah satu amanah dari Allah, agar terus dijaga. Dari mulai buka mata bangun tidur, trus keluar rumah ampe balik lagi ke ranjang menutup mata saya harus berusaha mengontrol baik2 mata saya ini fulltime non-stop, itupun ala kadarnya. Masih sering pula kena gangguan sinyal iman yg suka sambung-putus (huft..ga cape dueeh..!!)
Bayangin kawan, aktivitas seharian, ga di jalan, ga di pasar, ga di kampus (pas masih di jkarta), bahkan ga di desa sekalipun, kemanapun mata memandang sesekali bahkan lebih kali ada aja wanita yg (semoga Allah beri hidayah mereka) tersingkap auratnya…(gawaatt kuadrat!!).
Liat ke depan (afwan, jangan suudzon dulu ya:) nampak wanita berbodi ‘gitar’, hadap kanan dapet produk “I can see you” (hiii…atut), pindah haluan ke kiri dikasih “topless” (wadah krupuk), balik kanan bubar jalan eh ada juga “Dada membentang” . Wess, akhirnya Q hanya bisa ngelus dodo sambil istighfar. Allahummaghfirli dzanbi wa hasshin furuji…Hanya dua arah yang agak membuat tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke  bawah tanah.
Kalaupun ada saudariku yang bertanya, “Mas e suka ga sama cewek (cantik lagi)?”. Owalah mbaa’ ga usah ditanya, ya pasti lah mbaa’ lha wong saya seorang lelaki. Sebagai seorang kaum adam, muslim, secara fitroh tentu saya (dan akhi2 yg lain juga^^) punya kecenderungan kepada lawan jenis. Dan Alhamdulillah, saya lebih tenteram ‘melihat’ kaum muslimah mengenakan jilbab, lebih-lebih berhijab (lho malah curhaT toh mas??). Justru kalo ada yang jawab “Nggak”, itu patut diwaspadai. Berarti ada 2 kemungkinan. Bisa jadi yg njawab tadi bukan laki-laki sejati, atau kemungkinan ke-2 sejatinya dia bukan laki-laki^^. Kog gitu? Lha itu kan fitrahnya lelaki suka sama wanita. Ya, wajar saja asal pada tempatnya. Artinya, kalo benar-benar suka sama wanita berarti harus mau mengikuti sunnatullah, berani menikahi, itu baru wajar. Tapi kalo dengan cara lain namanya kurangajar (ga boleh..!!).
Analisaku…
Tidak saya pungkiri memang pesona sampeyan wahai Kaum Hawa sangat memikat hati para lelaki termasuk saya pribadi. Karena memang sampeyan2 ini sosok yang anggun, mempesona lagi menyejukkan pandangan. Saya yang lemah pun ‘sering’ tak kuasa menatap bidikan paras yang kadang membuat iman terasa hampir lepas (kudu Istighfar terus mas). Tapi dengan itu tak lantas saya rela sampeyan2 ini hanya jadi pemuas mata belaka.
Andai kau tauuuu . . !!
Tau apaaa?? Kalo saja saudari tahu apa yang sedang dipikirkan laki2 tatkala melihat mereka berpakaian -maaf ya- “seksi”, saya yakin saudariku sekalian pasti ga akan pernah mau tampil seperti mereka (dosa!!) kecuali bagi mereka (bukan mba’ lho) yang memang merelakan aset berharga satu-satunya dirampas begitu saja oleh kaum lelaki.
Andai aku seorang wanita…(Alhamdulillah bukan, beraaatt choe..hehe)
Banyak wanita yang sampai sekarang belom menyadari akan misi-misi busuk para pemuja ‘selangkangan’, orang-orang kafir barat yang menggembar gemborkan hak asasi manusia, memuji setinggi langit para wanita yang mau diperdaya yang rela memamerkan ‘kemolekan tubuhnya’ dengan penampilan seksi di depan khalaya’, bahkan mereka diberi gelar “Ratu Kecantikan, Ratu Sejagad ataupun Miss Univers”, juga gelar2 semisal agar wanita merasa seakan-akan diangkat harkat dan martabatnya. Wiiihh, Hati-hati MbaK’.., Itu bohong!!, katanya mBaa’ akan dihargai, mBaa’ akan tetap eksis, mba’ akan dijunjung tinggi kehormatannya layaknya seorang artis atau ratu model (baca: modal madul), No…No...No…!! Kallaa (sekali2 tidak) wahai saudarikuuu…. Sejatinya saudari benar2 hendak direndahkan sehina-hinanya. Karena tabiat lelaki (kecuali yang dirahmati) membayangkan wanita itu sebagai objek pemuas syahwat, semakin sampean berani mempertontonkan tubuh sampean, maka semakin membuat mata lelaki terpacu buat nelanjangin seluruh tubuh sampean (masih ga percaya??). Bahkan mereka berharap sampean mau tampil lebih dan lebih seksi. Sampai ujung2nya, ‘lek gak ati-ati’ sampean benar-benar akan ditelanjangi. Pada akhirnya sampean bisa diajak begini ni ni ni…, begitu tu tu tu…hehe (Nah, kalo ky’ gini siapa yang diuntung??). Wal’iyazubillah . . .


>>Seorang pelawak papan atas pun turut kontribusi dalam merendahkan martabat seorang wanita dengan candanya “Wanita itu apa..? Wan artinya perawan, Ni artinya nitip, Ta artinya senjata. Jadi Wanita itu artinya perawan tempat menitipkan senjata” . .>Astaghfirullaah<. .

Walhasil..??
Kalau sampai sesuatu yang buruk terjadi pada diri mBaa’,…gimana hayooo?? Monggo dilihat kasus yang di busway, di pertokoan, di sekolah, di pasar, di angkot di mana2 banyak tindakan asusial (asusila), pelecehan sexual, bahkan sampai pada perko**an. Lalu ini semua salah siapaa?? Saya yakin sampean jawabnya lelaki bukan?? Owww tidak bissaaaa…betapa tersiksanya jd lelaki di zaman skrg. Biar kita ‘fair’ neh yukz kita dengerin aja kata seorang bijak berikut ini,  “Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalaik ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya” (Bettooll…??)
Beraaaatt,…Begitulah yang saya alami sehari-hari. Di samping fitrah lelaki sarat akan kemauan tinggi. Pun iman yang selalu fluktuatif, tak ada jalan kecuali tetap terus membentengi diri sendiri. Tak cukup dengan menata hati tanpa mengikuti tuntunan Ilahi. Padahal benteng yang kokoh pun bisa roboh jikalau tanpa Allah Yang Maha Mengawasi Dzat yang memberi mata ini. Saya yakin banyak kaum lelaki yang punya dilema seperti saya. Saya pun hanya bisa berusaha terus-menerus mengaplikasikan firman Allah: 

“Katakanlah kepada laki-laki beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 30)
”Dan katakalah kepada wanita beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 31)
 "Gudhul bashor akhi,..." Potret Sahabat Sejati Saling Menasehati..:)


Himbauan (ditujukan para muslimah sejati)!
Mafhuum…?:), sekarang sampean semua sudah pada tahu kapasitas kami,…apakah sampean rela kami tersiksa lantaran menikmati dari sampean apa yang tidak Allah halalkan…hingga kami tak mampu lagi membedakan ‘sengsara membawa nikmat’ maupun ‘nikmat membawa sengasara’  (tegakah dirimu...?). Walhasil pesan kami, jilbabilah perhiasanmu maka kamipun akan menghargaimu dan berhijablah sesuai tuntunan Rabbmu maka Dia selalu menjagamu . . . ~,~

Mulai sejak dini
Bagi saya pribadi mewakili kaum Adam sejati, kami sampaikan,” Jikalau saudari mau berjilbab apalagi berhijab…tak kuasa kami katakan kalau penampilan saudari sungguh menawan dan nyaman di hati, anggun, cantik, mempesona dan sejuk dipandang mata.  Betul begitu...?? ^0^

---" SALAM HORMAT KAMI
 UNTUKMU PARA MUSLIMAH SEJATI "---

Ya Rabb, karuniakanlah pada diri kami rasa takut kepadaMu sebagaimana Engkau karuniakan kepada NabiMu Yusuf ‘alaihis salam tatkala dia diajak berzina oleh wanita yang belum halal baginya di sisiMu, sehingga kami takut akan melanggar setiap laranganMu.










0 komentar:

Posting Komentar