Mas,
Mbaa’, pa kabar semuanya? Gimana kondisi?? Nas-alullah Al 'Afiyah,
mudah-mudahan senantiasa diberikan kesehatan. Kali ini saya mau ngajak sampean2
ikut sharing seputar sesuatu yang selama ini lumayan berhasil ‘menganggu’ alam
pikir saya ^_^ Upzz, apa sih? Hehe…Mau tau kan?
Ok, saya lanjutkan ya, tapi sebelumnya saudara-saudariku sekalian
sekedar mengingatkan sesama alangkah baiknya apapun kesibukan kita tidak sampai
melalaikan kita dari membaca Al Qur’an. Untuk kali ini yuk kita simak baik-baik
firman Allah dalam surat Ar-Ruum ayat ke-21:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
adalah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri,
supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antara kalian mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang berfikir.” (Ar-Ruum: 21)
Saudara-saudariku, saya yakin ayat ini sering kita dengarkan
pas acara walimahan. Tapi bukan berarti kita hendak berdiskusi seputar
pernikahan lho. Di sini saya mau mengetengahkan satu point bahwa salah satu
keadilan dan kebijaksaan Allah ialah ciptakan kita semua berpasangan. Ada
"eMas dan ada eMbaa’". Masnya buat eMbaa’. Mba’nya buat eMas. Coba
kebayang ga kalo eMas buat eMas, kaga mgkn kan? Masa pisang makan pisang…hehe
(Na'udzubillah min Irshad Manji)
Saya awali dengan sedikit keluh kesah saya pada sebagian
dari saudariku. Ga tahu kenapa, saya sekarang ini sering kepikiran plus prihatin
ngeliat saudari-saudariku di luar sana. Loh kenapa emang?? Hehe…Kasih tau ga
yaa?:) Saya benar-benar khawatir sama sebagian kaum muslimah (apalagi shabat, saudara yang saya kenal) di luar sana yang
lebih seneng buka2 auratnya (kasian tau mbaa’) soalnya mata saya ini susah
banget diajak ‘musyawarah’ (kaya anggota DPR aja musyawarah).
Sejak saya mulai semangat belajar Islam (mondok sewaktu sma),
saya sedikit demi sedikit saya jadi mengenal Islam lebih baik. Ajaran yang mengajak
manusia kembali ke fitrahnya, yaitu sesuai tuntunan Allah dan RasulNya. So, mau
ga mau saya mulai tahu konsekuensi status saya sbg seorang muslim merupakan nikmat
yang besar. Saya pun mulai tahu bahwa mata ini salah satu amanah dari Allah,
agar terus dijaga. Dari mulai buka mata bangun tidur, trus keluar rumah ampe
balik lagi ke ranjang menutup mata saya harus berusaha mengontrol baik2 mata
saya ini fulltime non-stop, itupun ala kadarnya. Masih sering pula kena
gangguan sinyal iman yg suka sambung-putus (huft..ga cape dueeh..!!)
Bayangin kawan, aktivitas seharian, ga di jalan, ga di
pasar, ga di kampus (pas masih di jkarta), bahkan ga di desa sekalipun,
kemanapun mata memandang sesekali bahkan lebih kali ada aja wanita yg (semoga Allah
beri hidayah mereka) tersingkap auratnya…(gawaatt kuadrat!!).
Liat ke depan (afwan, jangan suudzon dulu ya:) nampak wanita
berbodi ‘gitar’, hadap kanan dapet produk “I can see you” (hiii…atut), pindah
haluan ke kiri dikasih “topless” (wadah krupuk), balik kanan bubar jalan eh ada
juga “Dada membentang” . Wess, akhirnya Q hanya bisa ngelus dodo sambil istighfar.
Allahummaghfirli dzanbi wa hasshin furuji…Hanya dua arah yang agak membuat
tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke bawah tanah.
Kalaupun ada saudariku yang bertanya, “Mas e suka ga sama
cewek (cantik lagi)?”. Owalah mbaa’ ga usah ditanya, ya pasti lah mbaa’ lha
wong saya seorang lelaki. Sebagai seorang kaum adam, muslim, secara fitroh
tentu saya (dan akhi2 yg lain juga^^) punya kecenderungan kepada lawan jenis. Dan
Alhamdulillah, saya lebih tenteram ‘melihat’ kaum muslimah mengenakan jilbab,
lebih-lebih berhijab (lho malah curhaT toh mas??). Justru kalo ada yang jawab “Nggak”,
itu patut diwaspadai. Berarti ada 2 kemungkinan. Bisa jadi yg njawab tadi bukan
laki-laki sejati, atau kemungkinan ke-2 sejatinya dia bukan laki-laki^^. Kog
gitu? Lha itu kan fitrahnya lelaki suka sama wanita. Ya, wajar saja asal pada
tempatnya. Artinya, kalo benar-benar suka sama wanita berarti harus mau
mengikuti sunnatullah, berani menikahi, itu baru wajar. Tapi kalo dengan cara
lain namanya kurangajar (ga boleh..!!).
Analisaku…
Tidak saya pungkiri memang pesona sampeyan wahai Kaum Hawa
sangat memikat hati para lelaki termasuk saya pribadi. Karena memang sampeyan2
ini sosok yang anggun, mempesona lagi menyejukkan pandangan. Saya yang lemah
pun ‘sering’ tak kuasa menatap bidikan paras yang kadang membuat iman terasa
hampir lepas (kudu Istighfar terus mas). Tapi dengan itu tak lantas saya rela
sampeyan2 ini hanya jadi pemuas mata belaka.
Andai kau tauuuu . . !!
Tau apaaa?? Kalo saja saudari tahu apa yang sedang
dipikirkan laki2 tatkala melihat mereka berpakaian -maaf ya- “seksi”, saya
yakin saudariku sekalian pasti ga akan pernah mau tampil seperti mereka
(dosa!!) kecuali bagi mereka (bukan mba’ lho) yang memang merelakan aset
berharga satu-satunya dirampas begitu saja oleh kaum lelaki.
Andai aku seorang wanita…(Alhamdulillah bukan, beraaatt
choe..hehe)
Banyak wanita yang sampai sekarang
belom menyadari akan misi-misi busuk para pemuja ‘selangkangan’, orang-orang
kafir barat yang menggembar gemborkan hak asasi manusia, memuji setinggi langit
para wanita yang mau diperdaya yang rela memamerkan ‘kemolekan tubuhnya’ dengan
penampilan seksi di depan khalaya’, bahkan mereka diberi gelar “Ratu
Kecantikan, Ratu Sejagad ataupun Miss Univers”, juga gelar2 semisal agar wanita
merasa seakan-akan diangkat harkat dan martabatnya. Wiiihh, Hati-hati MbaK’..,
Itu bohong!!, katanya mBaa’ akan dihargai, mBaa’ akan tetap eksis, mba’ akan
dijunjung tinggi kehormatannya layaknya seorang artis atau ratu model (baca:
modal madul), No…No...No…!! Kallaa (sekali2 tidak) wahai saudarikuuu…. Sejatinya
saudari benar2 hendak direndahkan sehina-hinanya. Karena tabiat lelaki (kecuali
yang dirahmati) membayangkan wanita itu sebagai objek pemuas syahwat, semakin
sampean berani mempertontonkan tubuh sampean, maka semakin membuat mata lelaki
terpacu buat nelanjangin seluruh tubuh sampean (masih ga percaya??). Bahkan
mereka berharap sampean mau tampil lebih dan lebih seksi. Sampai ujung2nya,
‘lek gak ati-ati’ sampean benar-benar akan ditelanjangi. Pada akhirnya sampean
bisa diajak begini ni ni ni…, begitu tu tu tu…hehe (Nah, kalo ky’ gini siapa
yang diuntung??). Wal’iyazubillah . . .
>>Seorang pelawak papan atas pun turut kontribusi
dalam merendahkan martabat seorang wanita dengan candanya “Wanita itu apa..?
Wan artinya perawan, Ni artinya nitip, Ta artinya senjata. Jadi Wanita itu artinya
perawan tempat menitipkan senjata” . .>Astaghfirullaah<. .
Walhasil..??
Kalau sampai sesuatu yang buruk terjadi pada diri
mBaa’,…gimana hayooo?? Monggo dilihat kasus yang di busway, di pertokoan, di
sekolah, di pasar, di angkot di mana2 banyak tindakan asusial (asusila),
pelecehan sexual, bahkan sampai pada perko**an. Lalu ini semua salah siapaa??
Saya yakin sampean jawabnya lelaki bukan?? Owww tidak bissaaaa…betapa
tersiksanya jd lelaki di zaman skrg. Biar kita ‘fair’ neh yukz kita dengerin
aja kata seorang bijak berikut ini, “Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada
pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada
yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan
berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi
anda pada khalaik ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya”
(Bettooll…??)
Beraaaatt,…Begitulah yang saya alami sehari-hari. Di samping
fitrah lelaki sarat akan kemauan tinggi. Pun iman yang selalu fluktuatif, tak
ada jalan kecuali tetap terus membentengi diri sendiri. Tak cukup dengan menata
hati tanpa mengikuti tuntunan Ilahi. Padahal benteng yang kokoh pun bisa roboh
jikalau tanpa Allah Yang Maha Mengawasi Dzat yang memberi mata ini. Saya yakin banyak
kaum lelaki yang punya dilema seperti saya. Saya pun hanya bisa berusaha
terus-menerus mengaplikasikan firman Allah:
“Katakanlah kepada laki-laki beriman:
Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS.
An-Nur: 30)
”Dan katakalah kepada wanita beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 31)
”Dan katakalah kepada wanita beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 31)
"Gudhul bashor akhi,..." Potret Sahabat Sejati Saling Menasehati..:) |
Himbauan (ditujukan para muslimah sejati)!
Mafhuum…?:), sekarang sampean semua sudah pada tahu kapasitas
kami,…apakah sampean rela kami tersiksa lantaran menikmati dari sampean apa
yang tidak Allah halalkan…hingga kami tak mampu lagi membedakan ‘sengsara
membawa nikmat’ maupun ‘nikmat membawa sengasara’ (tegakah dirimu...?).
Walhasil pesan kami, jilbabilah perhiasanmu maka kamipun akan menghargaimu dan
berhijablah sesuai tuntunan Rabbmu maka Dia selalu menjagamu . . . ~,~
Mulai
sejak dini
|
Bagi saya pribadi mewakili kaum Adam sejati, kami
sampaikan,” Jikalau saudari mau berjilbab apalagi berhijab…tak kuasa kami
katakan kalau penampilan saudari sungguh menawan dan nyaman di hati, anggun,
cantik, mempesona dan sejuk dipandang mata. Betul begitu...?? ^0^
---" SALAM HORMAT KAMI
UNTUKMU PARA MUSLIMAH SEJATI "---
Ya Rabb, karuniakanlah pada diri kami rasa takut kepadaMu
sebagaimana Engkau karuniakan kepada NabiMu Yusuf ‘alaihis salam tatkala dia
diajak berzina oleh wanita yang belum halal baginya di sisiMu, sehingga kami
takut akan melanggar setiap laranganMu.
0 komentar:
Posting Komentar