Labels

Rabu, 25 April 2012

Kontingen Mahasiswa Indonesia Raih Predikat Terbaik II pada Ajang Festival Budaya antar Bangsa di Madinah


Tampil dengan kostum dan masakan khas daerah yang beraneka rasa, mahasiswa Indonesia di Universitas Islam Madinah (UIM) yang tergabung dalam Kemanduban Mahasiswa Indonesia berhasil meraih predikat kontingen terbaik kedua mengungguli para pesaingnya pada ajang Festival Budaya antar Bangsa di Madinah pada Senin malam (23/4).

Festival Budaya yang dihelat untuk kali kedua oleh UIM ini berhadiah uang tunai, tiket liburan gratis, dan sejumlah souvenir menarik lainnya serta diikuti oleh para mahasiswa UIM yang mewakili 52 negara.

Pada festival tersebut, kontingen Tajikistan berhasil menjadi kontingen terbaik I, disusul Indonesia di tempat kedua, kemudian diikuti secara berurutan oleh Afganistan, Thailand, Palestina, Nigeria, Togo, China, Suriah, dan Malaysia.



Acara yang berlangsung di halaman terbuka Universitas Islam Madinah (UIM) ini dibuka secara resmi oleh Rektor UIM, Prof. Dr. Mohammad Ali Al-Oqla, disaksikan oleh sivitas akademika dan para tamu undangan.

Penilaian dewan juri difokuskan pada keunikan, keindahan, dan kepaduan dekorasi dengan tema yang diusung, aneka makanan dan minuman khas daerah negara peserta, serta keterampilan peserta dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan dewan juri.

Kontingen Indonesia yang tampil atraktif dengan berbusana adat Jawa yang didominasi warna merah menyala dengan segala pernak-perniknya lengkap dengan blankon, berpakaian adat sunda, serta mengenakan batik dengan penutup kepala terbuat dari serabut pohon bertuliskan “Provinsi Gorontalo” mampu memikat para pengunjung yang berebut mengambil gambar.

Sejumlah poster yang memperlihatkan keanekaragaman keindahan dan kekayaan alam Indonesia turut ditampilkan pada dinding pembatas stan pameran lengkap dengan bendera dan peta Indonesia yang dipadu dengan pertunjukan cuplikan film destinasi wisata di sejumlah daerah Indonesia dan slide-slide pilihan nan memukau.



Tak kalah menarik adalah sajian masakan khas dan buah-buahan Indonesia yang menggoda selera pengunjung. Nasi tumpeng, rendang, sate, gurame saos, otak-otak bandeng, semur telor, gado-gado, udang saus lengkap dengan sajian minuman es buah, bubur kacang ijo, pisang cokelat dan hidangan pencuci mulut berupa rambutan, kelengkeng dan lain-lain berjejer rapih di atas meja.

“Ini semua kami yang masak, Pak,” ujar salah seorang peserta kepada Konsul Pensosbud KJRI Jeddah Cahyono Rustam, yang menyempatkan hadir pada festival untuk mendukung langsung kontingen Indonesia.

“Ada rambutan?” Tanya Rektor UIM saat merapat ke stan kontingen Indonesia beserta sejumlah tamu penting lainnya. Dengan sigap seorang peserta mengupaskan sebiji rambutan dan menyuguhkannya. Penasaran, ia pun mencoba sajian lainnya. Selanjutnya tanpa dikomando para pengunjung lain pun ikut menyerbu stan Indonesia dan berkerumun di sekitarnya.



Keberhasilan menyabet peringkat kedua pada festival kali ini mampu mengobati kekecewaan kontingen Indonesia Indonesia yang gagal masuk 10 besar kontingen terbaik pada festival budaya tahun sebelumnya.

“Keikutsertaan mahasiswa kita dalam ajang festival budaya ini merupakan salah satu sarana mempromosikan kekayaan budaya dan citra positif Indonesia di luar negeri,” ujar Cahyono Rustam. (KJRI Riyadh)



0 komentar:

Posting Komentar