Labels

Rabu, 21 Maret 2012

" Sebulan Dalam Dekapan "


Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Setelah semaleman transit di Dubai International, Alhamdulillah pukul 07.30 pagi (GMT+3) tanggal 13 Feb 2011 dengan izin Allah, si empunya catatan alias sahabat madinah tiba di Saudi Arabia dengan selamat. Pertama kali menginjakkan kakinya di Negeri Mubarokah ini tepatnya di distrik Yanbo’, sebelah barat kota madinah. Subhanallah, berasa masih di alam mimpi tapi lebih dari sekedar ‘sang pemimpi’.
Dari Airport menuju kampus mega besar UIM (Universitas Islam Madinah). Sampai di sana langsung disambut dengan ramah dan hangat oleh kakak-kakak senior Mahasiswa UIM (Universitas Islam Madinah) dengan pakaian khas islami gamis dan jubah.


Panitia penyambutan mempersilakan kami masuk ke gedung fakultas Dakwah wa Ushuluddin (paling joss bangunannya), tempat berlangsungnya acara Penyambutan Mahasiswa Baru UIM 2012. Acara inti dimulai dengan sambutan ketua mandub Mahasiswa Indonesia UIM, dilanjutkan dengan pengarahan Mahasiswa Baru. Hingga tibalah acara yang sangat ditunggu-tunggu sejak kedatangan di Airport sampai di kampus, bukan lain adalah ‘acara untu’. Dengan menu fakhm (ingkung ayam) dan ruz Bukhori (nasi bukhori), Alhamdulillah sangat menggugah ‘selera santri’, dengan lahab kami santap hingga tak rela kami sisakan nasi walau hanya sebutir (maklum, wueenak pooll). Ba’da Maghrib dilanjutkan dengan pembagian kamar dan sulfah (uang pinjaman sebelum menerima mukafaah/uang saku).

Sehabis sholat Isya’ kami diantar menuju asrama Maba yang lumayan jauh dari kampus. Asrama ini khusus diperuntukkan bagi Maba yang terlambat datang, termasuk kafilah Indonesia. MaaSyaaAllah, walaupun agak jauh dari kampus, tapi tak mengurangi semangat kami tuk segera merebahkan badan, menikmati suasana kamar baru. Apalagi setelah kami tahu kalau asrama ini lebih dekat dengan harom (sebutan masjid Nabawy). Sueenengnya hati ini, ga kebayang sebelumnya kalau tiap hari bisa sholat di masjid ini, ya tinggal kali aja tiap sholatnya dengan pahala 1000 kali sholat di masjid manapun kecuali masjidil harom, Mekkah. Hehe…ayo sob, buruan ke sini..;). Udah gitu bisa menjadi tamu Rasulullah saja berasa istimewa bagi setiap muslim, apalagi kalau tiap hari bisa minum air zam-zam yang kata Rasulullah air barokah ini sesuai dengan kehendak si peminum, so dianjurkan tiap kali minum agar berdoa minta apa saja sama Allah, InSyaaAllah mustajab. Wiiih,…Amazing, Guys!  La Hawla wa la Quwwata Illa billah.

Kembali ke laptop!
Jiwa muda plus semangat yang membara bikin sahabat pengin cepet-cepet bisa ngrasain bangku kuliah. Belum lagi kalau inget kawan-kawan SD-SMP yang udah pada hampir selesei kuliah, malah ada yang udah nikah. Hmm, Qodarollah kami masih harus lebih bersabar lagi wat nunggu proses registrasi dan tes kesehatan yang lumayan memakan waktu, yah kurang lebih selama tiga mingguan (kalo kaya gini kapan nikahnya nie? Hehe..softoh jal, alias gojekan thog). Btw, ma fi isykal alias no problem coz masih banyak hal-hal yang bermanfaat untuk mengisi kekosongan.

Ngapain aja tuh?
Berkunjung ke Mujamma’ Malik Fahd (Percetakan Mushaf Al Qur’an).
Di sini sahabat madinah bersama kawan-kawan bisa melihat langsung proses percetakan mushaf dalam jumlah besar di Saudi Arabia yang nantinya akan didistribusikan ke berbagai negera di seluruh dunia, termasuk pula Ibu pertiwi Indonesia. Enaknya lagi, semua pengunjung dipersilakan mengambil satu mushaf di antara mushaf-mushaf dengan berbagai ukuran ataupun mushaf yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Sampai ada kawan yang berniat datang kemari seminggu sekali agar bisa mengoleksi mushaf terjemah manca Negara. MasyaaAllah Tabaarokallaah, Asyik bukan?

Apa lagi sih? 
Masih banyak sob, lebih seru lagi. Alhamdulillah, beberapa kemudahan sahabat rasakan di awal-awal tinggal di kampus baru. Walaupun belum bisa masuk kuliah, paling tidak bisa observasi lapangan lah, sambil jalan-jalan kota Madinah (gratis lagi, siapa yang ga maaau??). Di akhir pekan ketiga ini, sahabat dapat kesempatan ikut ‘mencari jejak’ alias napak tilas jejak Rasulullah dan para sahabat di kota Madinah. Alhamdulillah, cocok banget dengan jiwa sahabat yang emang pecinta alam banget (baca: suka jalan-jalan). Bertajuk acara santai akhir pekan, dengan menaiki bis kami mengunjungi situs-situs bersejarah di sekitar Madinah. Tujuan pertama adalah Jabal Uhud (Gunung Uhud).

Lagi-lagi sahabat hanya bisa berucap Subhanallah walhamdulillah “agar lisan ini selalu basah dengan dzikir kepada Allah”. Sungguh pengalaman baru yang mengesankan bisa melihat langsung saksi bisu peperangan dahsyat antara kaum muslimin dan kaum musyrikin. Gunung bersejarah ini memiliki panjang 6 km. Di tengah-tengah antara Jabal Uhud dan Jabal Rumah terdapat makam Syuhada’ Uhud (Para Sahabat yang mati syahid dalam perang uhud). Saking penginnya napak tilas, sahabat sempatin lepas sandal, biarlah paling tidak sudah pernah meninggalkan 'jejak kaki' sebagaimana para sahabat yang lebih dahulu meninggalkan jejaknya (walaupun berbeda jenis, zaman dan kondisi ^.^)

Rihlah berlanjut menuju Khondaq (Parit). Tempat berlangsungnya perang khondaq. Di mana Rasulullah dan para sahabatnya menggali Khondaq sedalam 6 meter sepanjang 2 km dalam waktu dua minggu sebagai setrategi perang guna menghalau serbuan kaum musyrikin. Di sini terdapat pula ‘Masjid Tujuh’ yaitu tujuh masjid kecil yang pernah digunakan Rasulullah sholat bersama para sahabat. Dikisahkan oleh Syaikh Walid dalam tausiahnya di depan masjid Khondaq, bahwasanya perang ini merupakan salah satu peperangan yang paling banyak menguji kesabaran kaum muslimin saat itu. Dengan kondisi bebatuan yang keras, ditambah cuaca yang begitu panas dan kering, mereka harus segera menyelesaikan parit sepanjang itu dalam waktu yang cukup singkat. Sahabat yakin sob, prajurit sekelas kopassus pun belum tentu sanggup mengerjakan tugas semacam ini. Kenapa? Karena hanya orang-orang yang benar-benar tulus keimanannya saja yang mampu dan merekalah para sahabat yang mulia simbol kaum muslimin yang setia. Singkat cerita, Rasulullah yang turun langsung di tengah-tengah sahabat, memberi kabar gembira akan kemenangan demi kemenangan kaum muslimin di masa mendatang dan itu terbukti di zaman khalifah Umar bin Khotob yang bisa menaklukkan Persia. Untuk lebih detailnya silakan di lihat kembali di pelajaran Sirah Nabawiyah (drpada takut salah;))

Rangkaian rihlah ini diakhiri dengan mengunjungi masjid Quba’ yaitu masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita disunnahkan sholat dua rakaat setiap kali datang ke masjid ini. Masjid ini memiliki keutamaan bagi siapa saja yang sholat dua rakaat di masjid ini maka dia mendapatkan pahala umroh (Al Hadits). MaaSyaaAllah, sahabat langsung bergegas mengambil air wudhu dan sholat dua rakaat mudah-mudahan Allah catat sahabat termasuk yang mendapatkan pahala umroh, aamien.

Begitulah sekilas perjalanan napak tilas jejak peninggalan Rasulullah beserta para sahabatnya dari Jabal Uhud hingga masjid Quba’. Selain wisata alam, acara ini juga menyajikan wisata hati, agar hati ini selalu peka dalam menghalau noda-noda maksiat yang merusak kemurniannya yakni dengan selalu meneladani semangat perjuangan generasi pendahulu kita, sahabat Radhiallahu ‘anhum.

Di akhir catatan ini sahabat mengajak pembaca sekalian untuk bertafakkur sejenak, merenung kira-kira apa yang akan dihadapi setiap insan yang bernyawa (apa hayoo..)?. Benar, tiada lain dan bukan melainkan kematian. Alhamdulillah selepas sholat ashar tiga hari yang lalu, si empunya catatan bersama sang partner berziarah ke Al Baqi’, pekuburan kaum muslimin di sebelah timur masjid nabawy. Di sini pulalah Ibunda kaum Muslimin dan ribuan sahabat Nabi disemayamkan. Selaras dengan sabda Rasulullah bahwa "orang yang paling Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas".’(HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy).

Thoyyib, sampai di sini dulu sahabat madinah mengakhiri catatan perjalanan selama sebulan pertama di madinah. Mudah-mudahan secuil kenikmatan ini tidak membuat lupa diri membuat si empunya catatan bahkan justru semakin menambah rasa syukur dan ketaatannya kepada Allah dengan memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan belajar di negeri ini.
Yupz, jadikanlah semua aktivitas kita selalu terhiasi dalam nuansa ketaatan kita kepada Allah sebagaimana pesan Syaikh DR. Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al ‘Abbad “As Sa’aadah biyadillaah Laa Tunaalu illaa bithoo’atillah”, artinya kebahagiaan itu berada di tangan Allah, dan tidaklah ia diperoleh kecuali hanya dengan ketaatan kepada Allah”.

Tak lupa Sahabat  nitip salam plus memendam rindu kepada keluarga dan semua kawan sahabat semasa SD-SMP-SMA. Mudah-mudahan mereka dan semua pembaca note ini Allah berikan kemudahan bisa berkunjung ke Kota Nabi Al Madinah Al Munawwaroh, terlebih lagi bisa menuntut ilmu menyusul sahabat madinah , aamien.


Kota Nabi, 28 Rabiuts Tsani 1433 / 21 Maret 2012
09.00 (GMT+3) 13.00 WIB.